Etnis Tionghoa di Indonesia Pada Pergaulan Dalam Masyarakat Berdasarkan Pengelompokkan Agama yang Dianut
Etnis Tionghoa sama seperti etnis asal Tamil,Arab atau Eropa lainnya yang bermigrasi ke Indonesia mulai dari zaman sebelum penjajahan (kerajaan2 nusantara) dan terus bermigrasi ke Indonesia hingga sampai jaman kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
Jika dibandingkan dengan suku bangsa lain yang bermigrasi ke Indsonesia seperti Tamil,Arab,Pakistan atau Eropa maka populasi Tionghoa adalah yang terbesar, mereka menyebar secara merata di seluruh nusantara dari sabang sampai merauke dan walaupun lebih banyak berkiprah dalam bidang ekonomi namun sebenarnya mereka ada dalam segala profesi.Dalam pemerintahan, etnis Tionghoa terwakilkan dengan kehadiran Mari Elka Pangestu sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
Dalam keseharian dan pergaualan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, ada 4 sifat dari etnis Tionghoa yang dapat dikategorikan berdasarkan perbedaan agama yang dipeluk oleh warga Tionghoa Indonesia.
Warga Tionghoa yang beragama Budha dan Konghucu
Pada masyarakat Tionghoa yang masih beragama Budha atau Konghucu sesuai dengan agama yang umum dianut oleh masyarakat Republik Rakyat China, tanah leluhur masyarakat Tionghoa.pada masyarakat yang seperti ini umumnya masih sulit bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar mereka, mereka lebih memilih hanya untuk bergaul dengan sesama masyarakat Tionghoa bahkan ada kesan menganggap rendah kasta masyarakat non Tionghoa.Yang menjadi alasan mereka sulit bergaul dalam masyarakat Indonesia yang mejemuk karena beda budaya.Hal ini yang membuat kadangkala masyarakat umum tidak menyukai dengan keberadaan orang Tionghoa di sekitar mereka dan karena orang-orang Tionghoa model beginilah membuat masyarakat Tionghoa lainnya terkena efek negatif dari masyarakat Indonesia umunmya.
Warga Tionghoa yang beragama Kristen Katholik
Kebanyakkan orang Tionghoa yang berpindah agama dari Budha akan memilih Katholik karena Katholik masih memberikan toleransi untuk masyarakat Tionghoa menjalankan budaya leluhurnya.Jadi dalam diri orang Tionghoa yang beragama Katholik sudah mulai bercampur budaya asli Tionghoa dan budaya barat yang dipengaruhi oleh Katholik.
Warga Tionghoa yang beragama Kristen Protestan
Warga Tionghoa yang beragama Prostestan umumnya sudah tidak ambil pusing dengan budaya leluhur yang penuh pencampuran dengan anismisme.Budaya barat sangat mempengaruhi dalam kehidupan keseharian warga Tionghoa dalam kelompok ini.Dalam pergaulan masyarakat Tionghoa Protestan jauh lebih bisa terbuka menerima kemajemukan dalam masyarakat Indonesia.
Warga Tionghoa yang beragama Islam
Warga Tionghoa yang beragama Islam tidak banyak di Indonesia,warga Tionghoa kurang berminat untuk memeluk agama ini karena sulit menerima kearab-araban dalam agama ini.Umumnya yang beragama Islam sangat bisa bergaul dalam masyarakat Indonesia yang umumnya beragama Islam dan paling bisa diterima masyarakat.Umumnya yang sudah beragama Islam juga sudah tidak menguasai bahasa Tionghoa apapun.
MKSH-Mike Keith Steal Heart
Sorong,7 Juni 2007
1 comment:
berkunjung nih,,,, ditunggu kunjungan baliknya yah,,,,,,,,,
Post a Comment